top of page
  • Writer's pictureCanna Paranita

#3 Post Partum Story : Kata Maaf itu Mahal

Percaya gak di jaman sekarang kata "

maaf" itu mahal? Yes, termasuk di kasus ku ini. Intinya setelah terbongkar bahwa ada kasa nyangkut di organ intim selama 40 hari, temen temen dan keluarga rame mau protes. Dan menawarkan jalur hukum.


Aku pun gak tinggal diam, hari itu aku hubungi RS untuk minta jadwal Si Empu RS yang mirisnya ayah temenku sendiri buat melaporkan dan meminta pertanggungjawaban atas kejadian ini. Yah...dari kejauhan terdengar ke hectic an suster disana terkait kasusku


Singkatnya, besok aku dan papaku menuju RS itu. Bener aja, namaku jadi viral dikalangan petugas RS dan mereka memberiku previllege gak perlu mengantri. Ya emang harus gitu sih yaaaa...


Sampai disana aku diperiksa sperti biasa dan pastinya protes dengan kejadian yang aku alami. Oya ini dokter bukan yang menangani aku lahiran, tapi yang punya RS. Intinya ak juga pingin ditemukan sama dokter yang menanganiku. Dan...oke aku nge-gas di ruangan dengan statement dia yang menyatakan bahwa "Dulu aku ada pasien juga yang sampai 4 bulan kok tapi gak papa, itu biasa...eh maksud saya itu gak ada resiko fatal"


AKU EMOSI SAMPAI BIKIN SUSTER KAGET


Hah? Semudah itukah bilang itu BIASA? Wah sumpah itu aku uda mau nggebrak meja sambil nantang coba kalau anaknya yang gitu karena kelalaian orang lain? Masih bisa komen gitu.


Receh emang, simpati itu gak ada. Mengaku salah itu memalukan? Justru setelah kejadian itu aku sama sekali gak ada respect sama dokter tsb. Entah dia ayah temenku atau apalah, bukan urusan. Intinya aku sebagai korban uda mencak mencak dan disitulah papaku yang mencoba berkepala dingin. Kami minta ganti rugi terkait kejadian ini. Kompensasi dari dokter tersebut, akan mensterilkan diriku dan selama 6 bulan aku gratis apapun di RS itu


Sterilisasi oke aku setuju, itu perlu banget! Terkait free layanan? Maaf pak, saya gak akan balik lagi. Dan sekedar info, RS ini ternyata emang mahal (swasta emang) bahkan melebihi tarif di Ibu Kota Jateng. Dan aku baru tahu


GAK ADA KATA MENYESAL MAUPUN MAAF, DIA MASIH BERSIKUKUH ITU GAK PAPA

Keluar dari ruangan, aku sempet melirik ke dokternya. Dalam hati aku kecewa banget dengan figur yang dulu menjadi salah satu sosok yang kukagumi dikota ini. Ternyata aku cuma melihat kulit aja , yang sebenarnya itu akan kebuka ketika orang kecentok masalah uang. Mirip dengan kasusku, aku bayar layanan tapi ketika ada masalah mereka lepas tangan. Oya satu lagi, aku dilarang menemui dokter yang menanganiku, katanya biar lewat pak dokter ini saja semua prosesnya.


DEMI MENJAGA YANG MENYELAMATKANKU, PROSES KE KEPOLISIAN KUBATALKAN

Awalnya skema ini jadi opsi kedua buat aku melabrak si Dokter, hah yaaaaaaa saat itu emosi uda kemana mana yha karena merasakan sendiri sengsara dan deritanya gak bisa aktivitas kesakitan 24 jam.


Sampai pada akhirnya aku dikabari seseorang bahwa opsi ini sepertinya bukan jawaban yang tepat karena ak bisa merugikan yang sudah menyelamatkanku. Dan, itu bener juga sih. Oke aku pun juga merasa berurusan dengan kepolisian akan panjang dan sudahlah aku putuskan menutup kasus ini


MERENUNG DAN BELAJAR INI UJIAN HARAP BERSABAR

Sampai pada akhirnya aku belajar bahwa ini semua emang udah suratan, jadi...hmmm yasudah lah aku mengikhlaskan peristiwanya, tapi belum ke pihak terkait. Masih kecewa sama sikapnya. Cuma aku jadi sadar mungkin ini teguran biar aku semakin mendekat pada yang kuasa ya. Hehehhee...


Akhir kata dari story-ku ini aku pinging ajak semua perempuan buat teliti dan gak papa bawel pada tenaga medis jika itu emang bener. Jangan mau diperiksa seadanya aja. Segera ganti kalau dapat dokter yang meriksa ini itu serba keburu buru karena dia banyak pasien kek, mau nganterin suami ke pasar kek atau apa (ada loh macam gini).

Jujur sampai dengan detik ini pun masih merasakan pelayanan bidan lebih bih bih mengayomi dan sangat perhatian sama pasien. Stigma tentang lahiran dengan bidan bakal susah dll kayaknya GAK DEH, yang penting emang kita ada chemistry sama providernya. Buktinya banyak temen aku setelah kejadianku memilih lahiran dengan bidan dan lancarrrr tanpa jahitan. MasyaAllah khaaann


Dan semoga semua pekerjaan kita ini halal dan barokah ya, bisa memberikan pelayanan yang terbaik.


Satu lagi, kesalahan itu PASTI ADA. Tapi jangan sampai mengada adakan alasan dan meniadakan etika untuk mengaku salah dan minta maaf. :)

30 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page