Hari-hari kulalui dengan lebih bersemangat , karena yah kau tahu kenapa
Ada lelaki manis satu-satunya dan yang pernah kutemui selama 2 tahun di kampus
Aku menyukainya karena apa ya?
Kadang kuakui ini seperti jawaban picik : karena dia tampan
Tapi sesungguhnya yang tampan cukup banyak.
Hmm...dia itu, hangat. Gimana menjelaskannya? Rumit.
Aku bisa melihat di tiap geraknya. Baik dari matanya maupun senyumnya.
Kemudian, kubaru tersadar banyak kelas yang ternyata kita sama.
Semakin sering kumelihatnya, semakin sering hatiku tak karuan
Tapi karena kita sudah kenal, kita semakin dekat dan rasa ini makin kuat
Jadi, kelemahanku mulai terlihat bahwa aku mudah salting
----------------------------------------------------------
Kelas siang itu,
Aku sedikit gelisah, aku tak melihatnya di berbagai sudut kelas
3 Temannya duduk berderet disebelahku, tapi dia tak ada
Kesal, sebagai wanita aku sudah bersiap siap untuk bertemu dia
Karena sangat gelisah, mendadak aku ingin ke toilet
Sepertinya terlalu banyak minum air
Berjalan riang sambil bersenandung seperti biasa menuju pintu keluar
Dan tepat didepan, kulihat sosok nya sedang beridiri persisi didepan pintu menghadap samping kiri
Dari samping kulihat dia tertawa dengan teman temannya yang lain
Ternyata itu dia...
Dia menengok kearahku, menyadari ada yang berjalan menuju pintu keluar
Aku mematung
Benar-benar diam seperti terkena panah busur bius beku
Dan bodohnya, aku berbalik.
Aku juga gak tahu kenapa aku melakukan hal sememalukan itu
Kenapa harus balik badan?!
Aku hanya mengikuti insting dag dig dug ku yang gak menentu
Dan aku memilih bersembunyi
Seluruh teman temanku melihatku
Bertanya tanya
Penasaran
Masa bodoh , aku kembali duduk dengan wajah merah.
----------------------------------------------------------
AKu meringkuk diam di kursiku sambil menyembunyikan wajah merah dengan rasa malu yang campur aduk
Tepat di sebelahku adalah jendela yang menghadap luar kelas
Aku diam sambil terus menenangkan hatiku
Seluruh pertanyaan teman temanku tak kujawab
Hatiku aneh
Dan tiba-tiba ada wajah jelas sekali tepat didepan jendela itu
Mengintip kedalam berpas pas an dengan wajahku yang gak karuan
Wajah itu....wajah alvis!
Makin ruwet,
Hatiku yang kuharap bisa tenang justru semakin meletus mirip gunung api
Dia yang kuhindari kenapa barusan jelas sekali wajahnya didepanku
Takdir apa ini?