Aku menanyakan nama lelaki manis berkemeja abu, berkacamata di kelas sore itu.
Para sahabatku tidak ada yang tahu,
"Mungkin dia kurang dikenal" , begitu pikirku. Atau kakak tingkat yang mengulang mata kuliah kami?
Entahlah.
Malam itu, pembagian kelompok kelas Etika Bisnis dibagikan
Ada satu nama yang asing, aku baru tahu nama ini selama 3 semester
Alvisyuda
Entahlah lagi,
Tugasku malam itu mengingatkan kelompok itu akan tugas di pertemuan selanjutnya
Jam 10 malam
Ting
Suara denting satu kali ada pesan masuk
Dari sebuah nomor tak dikenal
Ada ucapan manis disana, sebuah kata terimakasih karena telah mengingatkannya
Siapa dia?
Sekali lagi, entahlah.
Aku berbaring dikasur nyaman, mengahangatkan diri dari dinginnya Malang
Dalam pejam mata aku bersyukur atas segala episode hidup yang indah di kota ini
Sampai aku terlelap dan melupakan sejenak lelaki sore tadi.
----------------------------------------------------------
Kuliah adalah hal yang mengasyikkan bagiku,
Duduk di tengah dan bercerita banyak dengan aneka teman yang berbeda beda tiap kelasnya
Dan kadang aku lupa nama mereka tapi... sudah banyak berbincang,
Untung kadang mereka gak tahu kalau aku lupa,
Kelas sore itu hampir dimulai, dosen masuk dan ada sosok yang menyusul dibelakangnya
Dengan sweater putih, tas punggung, kacamata itu dan warna bibir yang merah
Parah, apa ini?
Dia muncul lagi. Kali ini sekilas dia melihatku dan .... pergi ke bangku paling belakang
AKu harus tahu siapa dia
Singkat cerita, ternyata dia Alvisyuda
Ternyata dia yang membalas pesanku di jam kritisku tidur hanya untuk mengucapkan terimakasih
Ternyata dia..... memang hangat
----------------------------------------------------------
Hari - hari selanjutnya, aku semakin penasaran.
Kutanya siapapun yang terlihat pernah ngobrol dengan dia
Alvis siapa? Dari mana? Sudah punya pacar?
Okey, ini kepo yang wajar kan?
Setidaknya akan ada semakin banyak penyemangat kenapa aku harus berkuliah disini
yeah.
----------------------------------------------------------
Sampai pada hari itu, aku yang terlambat
Duduk sendiri di pojok belakang karena para sahabatku ternyata membolos
Aku sendiri.
Tapi aku melihat satu bangku kosong tepat di barisan depanku
Kuurungkan niatku untuk pindah karena semua itu deretan laki laki yang nggak kukenal sebelumnya
Dan akhirnya, kulihat sosok itu lagi, tepat didepanku sedang menoleh padaku
Tangannya menepuk bangku kosong disebelahnya
Dan dia berkata, "Jangan sendiri, pindah sini aja kosong kok"
Tanpa berpikir panjang, sepersekian detik aku sudah anteng di bangku kosong itu
Aku tersenyum kaku padanya dan 3 temannya yang lain, entah siapa
Aku masih ingat perasaan itu, dadaku mendadak sesak dan lenganku sedikit bergetar
Memalukan.
"Hai kenalin aku Canna" ucapku membuka percakapan sambil menyodorkan tanganku kepadanya dan 3 temannya
"Alvis". Jawabnya