Entah siapa yang memulai
Beberapa hari setelah perkenalan itu, aku dan dia semakin sering bertukar pesan singkat
Awalnya singkat
Tapi kemudian, panjang seperti cerpen
2-4 pesan sekali kirim
Tapi tak apa, aku senang
Kuharap dia juga
Apa yang kami bahas? Bermula dari bertanya tugas dan soal perkuliahan
Kini, kami membahas banyak hal terutama tentang agama
Aku banyak dengar dia lelaki yang taat beragama
Aku ingat ketika kusuruh temanku bertanya apa dia punya pacar didepanku
Dia tersenyum dan dengan lirih bilang "Aku gak pacaran"
Benarkah?
------------------------------------------------------------------
Aku pernah merasakan suatu hari aku begitu kesal dengannya
Biasanya dia mengirim pesan 2 hari sekali
Selama 3 hari berturut-tuurt ini tak pernah ada pesan darinya
Sebalnya, kami tetap bertemu di kelas kelas perkuliahan
Setiap dia mengajakku tersenyum, kuberlagak memasang headset dan mengacuhkannya
Aku merasa dipermainkan
Hari itu, aku penuhi waktu dengan kegalauan
Aku memutuskan untuk mengadu pada Allah dalam sholat
Karena..perasaanku semakin dalam dan tak karuan
Dia terus meracau pikiranku dan membuatku bersedih
Sampai akhirnya, tiba tiba seluruh otakku seperti memutar balik kejadian 4 hari kemarin
Tentang aku yang sedang mencoba fitur blokir pengirim pesan
Dan kumasukkan namanya sebagai *bahan uji coba*
Aha....
Kuambil hpku segera,
Ku cek pada pesan yang terblokir
Ada 7 pesan disana
Dengan pengirim yang sama : Alvisyuda
Dari dia menanyakan tugas
Menanyakan kemana aku
Kembali menanyakan aku kemana
Apakah aku marah...
Cana...
Mengapa kamu kembali mengulang kebodohan ini
Tapi aku bahagia...
Karena apa? Dia mencariku.
------------------------------------------------------------------
Setelah itu, aku juga lupa bagaimana bermula sampai dia menelponku
Setelah solat maghrib
Hanya 20 menit berbicara dengan orang ini, aku sudah kebingungan topik apa yang akan kita bahas
Kita sering bertemu dikelas
Tapi..sepertinya tidak untuk berbicara berdua
Dia menelponku dari sebrang sana
Aku menyapanya
Semua terdengar agak kaku karena kami seperti dua orang yang tidak pernah kenal dan dihadapkan pada momen percakapan
AKu bisa mendengar suara lembutnya terbata-bata
Dia...gugup kah?
Selepas telfon itu,
Selepas kebodohanku sudah berprasangka buruk tentang dia yang tak pernah mengirimkan pesan untukku
Ku setting sebuah nada dering khusus untuknuya
Bunyi burung,
Dan ketika aku melakukan apapun, saat suara burung di hpku kudengar
Aku hafal, itu dia..
Yang kutunggu, Alvisyuda.