Hai Kumala, Sahabatku yang Terhebat
- By Cana Paranita
- Feb 7, 2018
- 3 min read
Seseorang pernah mengirimkan kepadaku sebuah pesan yang mengingatkanku akan indahnya sebuah persahabatan yang pernah terjalin beberapa tahun lalu. Mengirimkan pesan yang tak kunjung kubalas di tengah sibuknya ibu kota. Di sela kepentiangan duniawi yang menyerbu sana sini.
Saat dimana rasa malu dan sungkan belum ada , yang ada hanyalah ukiran senyum dan gelak tawa setiap harinya,
Kita melukis kehidupan yang bahagia. Kita berlima adalah sahabat yang kurasa tak akan saling melupa.
Sahabat itu adalah kamu, Kumala Nindya Pramono
Kubuka pelan-pelan kenangan manis antara kita. Lima perempuan yang sangat heboh jika berkumpul. Lima perempuan yang sama sama tak mau mengalah, ah salah...hanya Kumala yang mengalah dan berbesar hati.
Masih ingatkah kumala saat masa masa kita bertaruh akan nilai siapa yang tertinggi di UTS. Saat aku merasa akulah pemenangnya dan seketika lenyap uang ditanganku karena kamu datang dengan nilai yang lebih tinggi :)
Menyeruak rasa kesal dan bangga denganmu, ada banyak hal yang tak bisa kususul darimu dan membuatku kagum.
Kamu selalu hebat kumala,

Kesederhanaanmu akan seorang wanita yang baik dan cerdas sungguh membuatku terinspirasi.
Diskusi kecil itu masih terngiang di telingaku, tentang siapa yang akan menemukan jodohnya terlebih dahulu
Seluruh alam serasa menyepakati bahwa Audry yang akan terlebih dulu menikah
Gak mungkin kita ya kumala, karena kita terlalu polos :D
Aku pun masih ingat saat kau menolongku yang pertama kali mendarat di jakarta untuk mencari pekerjaan
Kamu mekakukan banyak hal manis untukku kumala,
Aku mengingatnya dalam bahwa kamu tulus ada padaku menolongku saat aku berada di bawah
Kita dalam satu kota kawanku,
Tapi betapa durhakanya aku saat hanya menemuimu sekali saja, itupun kamu yang memintaku
Banyak dosaku kepadamu sahabatku yang cantik
Tapi kamu selalu memaklumiku
Pernah aku marah padamu, karena kau tak mengunjungiku saat kau berada di Malang
Ada kecewa dan prasangka akan dirimu yang mulai melupakanku
Saat itu aku merasa kehilanganmu karena menganggap kau melupakanku
Padahal sungguh kau tak begitu.....
Tersentil curhatan kita yang dilanjutkan...
Tentang hati yang akan berpaut kepada siapa, tentang cinta yang jatuh pada lelaki mana..
Kau yang kadang ragu dan merasa tak mampu
Aku yang masih mengesampingkan hal itu walau kadang terbesit rasa khawatir
Sampai aku melihat kabar bahagia mumcul di layar hpku
Sebuah undangan manis darimu akan hari bahagiamu, tertulis nama Kumala dan Aziz
Seketika aku terharu...
Ada rasa bahagia tak terbendungkan akan sahabat yang menemukan lanjutan episode bahagianya
Ada rasa syukur yang tak hentinya, ada rasa ingin menangis membayangkan bisa merayakannya bersamamu disini
Andai kita berlima masih utuh bersama dalam satu lokasi
Kau bisa bayangkan hal gila apa yang akan kita rayakan bersama untuk hari bahagiamu ?
Ada banyak tawa dan tangis untukmu di hari itu
Dan aku bersedih atas diriku yang tak bisa merayakan itu
Ada rasa bersalah yang dalam akan sikapku kepadamu
Yang wajar bila kau mungkin menaganggap bahwa aku tidak ada saat kau membutuhkanku
Mungkin aku harus berkaca sahabat macam apa diriku
Hai Kumala,
Sudah berapa hari setelah kau menikah aku baru mengucapkanmu?
Aku tidak akan pernah bisa menjadi yang pertama, karena tetap yang kau harapkan pertama ada adalah keluargamu
Tapi aku berusaha hadir sebagai yang terakhir dan mencoba menjadi salah satu yang tak terlupakan
Melalui cerita yang cukup panjang ini
Aku ingin memberikan sebuah kenangan untuk mengenang yang hampir kita lupakan
Tentang kebersamaan, ketululusan dan kesedihan yang kita lalui bersama
Aku ingin kamu tak melupakan satu pun waktu indah persahabatan yang cukup lama
Walau kadang aku tak ada
Walau sering aku berucap maaf karena tak bisa
Walau selalu aku membuatmu kecewa
Percayalah kawan kau lah salah satu orang berarti yang menjadi inspirasi dan tak pernah kulupa
Hai Miss Aziz
Selamat atas hari bahagiamu yang pastinya sangat indah
Jadilah wanita yang terus menginspirasi banyak orang dengan akhlak dan kecerdasanmu
jadilah pembimbingku dalam melangkah di tengah kegalauan ibukota
Semoga selalu bahagia, sehat dan tercapai seluruh tujuan indah di hidupmu...
Sayang Kumala,
-Cana Paranita-
コメント