top of page

Membuka Kebahagiaan yang Terpendam

  • Writer: Canna Paranita
    Canna Paranita
  • Jan 2, 2018
  • 2 min read

Tahun baru di Jakarta, hal yang pernah kubayangkan sebelumnya akan terjadi pada diriku.

Jangankan berpikir Jakarta, aku selalu merasa dan berharap tidur, terbangun, bermimpi, bermain dan tertawa bersama di kota Malang.

Aku kira hariku sangat menyedihkan di awal tahun 2018, ternyata menarik juga.

Hal yang paling membuatku bahagia adalah melihat semangat sahabat-sahabatku di Jakarta untuk berbagi kepada para tukang sapu di sekitar monas.


Eh sebelum ke cerita inti, intip dulu video karya dedek Baskara yang kece abis demi acara ini. :)



Jadi ceritanya, momen berbagi ini dimulai dari percakapan beberapa anak yang mulai gelisah mau mengisi tahun baru dengan apa. Sesungguhnya aku bukan tipe orang yang menganggap tahun baru harus ada acara.



Hmmm...yang pasti tahun baru aku selalu membuat agenda resolusi untuk masa depanku.


Aha, akhirnya kita sepakat untuk mengadakan acara makan, nonton dan karaoke bareng,

Sampai akhirnya merasa ada sesuatu yang kurang.

Sesuatu yang biasanya kulakukan rutin. Ah, ternyata aku hampir melupakan hal terpenting itu.

Dan alhamdulillah teman teman semua 100% support untuk mengadakan kegiatan sosial walau usulannya di waktu subuh. Yang artinya kita hanya tidur 4 jam saja. Namun ternyata itu gak mengurungkan semangat temen temen buat solat subuh, dan bergegas menyiapkan makanan untuk dibagikan.


Perasaan saat itu campur aduk, mungkin karena saking senengnya sampai aku cuma diam dan bersyukur.

Terlebih dengan acara semalam yang sangat seru, diawali dengan beberapa orang yang tak saling kenal namun kini mereka sudah saling bercanda. Uda makan bareng satu alas, uda nonton film horror dan teriak bareng.


Ditambah dengan permainan lucu dari Risal buat para peserta dengan ide Teka-teki sulit, diramein bareng MC kondang dedek baskara (lagi). Kala itu kantor berasa milik kita bersama, semua apa yang ada disana dan setiap individunya adalah keluarga




Games seru, karaoke asyik : sudah dilakukan dan kami akhiri dengan teriak heboh nonton film "Sinister 1". Yah yang teriak mah aku, padahal aku lihat belakang (ga lihat layar).


Ya gimana ya memang takdir pebakut begini jadi serba salah hehehehe.


Kembang api pun mulai terdengar suaranya. Kami berlari-lari seperti anak kecil yang baru melihat gemerlapnya bunga cahaya di langit.


Kala itu, aku bahagia namun juga merasa sedikit sedih. 4 tahun berturut-turut aku juga sama di tengah keramaian. Namun ada satu orang spesial yang selalu rela membelikanku jus mangga favorit. Meneawariku memilih makanan favorit sambil terus meyakinkanku bahwa permintaanku gak merepotkannya. Atau.... dia yang selalu bersemangat jika kita patungan untuk membeli nasi bungkus demi dibagikan di jalan pada malam tahun baru itu. Iya, dia yang ikut tenggelam dalam suasana saat melihatku menangis tiap memberikan satu per satu nasi hangat itu ke tangan orang- orang tua yang masih berjuang mencari nafkah hingga tengah malam.



Sedikit menghela nafas, tahun ini berbeda. Lebih seru, menebar semangat kebaikan ke lebih banyak orang. Gak kalah spesial, dan aku harap ini akan menjadi kebiasaan di kantor ini. Aku tak pernah mengira akan bertemu orang orang hebat seperti mereka di usiaku sekarang. Aku percaya bahwa setiap orang menyimpan sisi hebat mereka dan aku harus selalu bersiap-siap kagum terhadap mereka.


Terimakasih ya Allah , walau aku tahu ada kesalahan yang kuperbuat. Nggak seharusnya kan aku merayakan dengan kesenangan di hari tahun baru ? tapi sudah terlanjur kujanjikan. Semoga tahun depan, aku bisa menghilangkan pesta dan memperbanyak berbagi bahagia. Seperti ini, sedikit rejeki namun sangat berarti.




 
 
 

Comments


BERTEMAN MULAI DARI HARI INI 

@cannacini

Jakarta-Salatiga

Indonesia

bottom of page