Rindu.
- By Cana Paranita
- Dec 1, 2017
- 2 min read

Salah satu hal yang paling kutakutkan adalah merasa sendiri. Dan akhir-akhir ini perasaan itu seringkali muncul. Padahal di ibukota ini sangat ramai. Ini adalah masa dimana impian orang tuaku, sahabatku yg berharap padaku dan tentunya aku mencapai titik pengabulan atas doa. Namun...aku seperti kehilangan sesuatu yang tak kutahu apa.
Yang selalu muncul tiba-tiba, yaitu sepi.
Perasaanku berbanding terbalik dengan kenyataan. Nyatanya banyak teman baik disekitarku yang selalu bertambah. Dan aku senang.
Tapi... ada satu titik yang kurindukan. Yang kutemui di masa aku berjuang di Malang dan Salatiga. Yang kurasa hangat menggenggam semangatku setiap harinya. Dan saat itu aku bahagia.
Terkadang aku takut menjadi dewasa dan aku benci setiap tahun harus terjadi,
Saat aku dijauhkan dengan orang tuaku karena jarak.
Saat sahabatku yang dulu mulai jauh dan sibuk dengan dunia mereka.
Saat manusia-manusia menjadi penuh kejaiman untuk menjaga citra mereka. Dan aku kehilangan tingkah konyolnya
Atau yang paling menyedihkan adalah saat aku mulai mengejar dunia, sampai aku melupakan DIA dan mereka
Ada banyak hal indah di tahun2 ku berkuliah di Malang yang ingin kuulang
Yang ingin kurasakan kembali dalam kesederhanaan :)
Harapan semangat itu masih sangat tinggi, saat bukan di zona nyaman namun di zona kebahagiaan.
Sekarang, aku berada di zona nyaman yang membuatku bersedih
Sering kulakukan ketika hujan datang, memejamkan mata dan membayangkan situasi ini di kota itu, Malang.
Saat-saat dimana dulu ketika hujan datang, kebasahan dalam perjuangan berlatih bahasa inggris, berteduh di gazebo kayu
Tertawa bersama kawan yang luar biasa, berbagi gorengan hangat dalam dinginnya angin dan mendungnya langit
Atau asyiknya di kota damai bernama Salatiga, datang untuk mengajar malaikat-malaikat kecil di sebuah Sekolah Dasar
Katanya, menginspirasi dari profesi. Hehe.. tapi lebih tepatnya adalah mengajarkan kasih sayang
Mendengarkan celotehan dan pertengkaran kecil yang harus kita mengerti
Melihat wajah polos yang selalu banyak tanya jika kita menerangkan sesuatu
Aku rindu sampai terbawa mimpi di malamku
Atau..
Saat aku yang selalu berangkat pagi dengan senyum bahagia selalu duduk di bangunan yasri yg penuh koleksi buku
Perpustakaan itu,
Dimana aku mengukir mimpi sambil menunggu sahabatku selesai mengajar,
Yang selalu kami lanjutkan dengan diskusi dan menetapkan gebrakan selanjutnya, bertindak diluar batas
Sampai tak pernah keluar kata "menyerah" dalam pikiran kita
Tertawa, marah, saling keras kepala dan menangis bersama...
Yang kuandalkan saat itu adalah tekadku
Adalah hatiku yang masih bersemangat menggapai gemilangnya salju, mekarnya sakura, jauhnya pijakan tembok cina,
Sahabatku itu, masa masa itu menjadikanku benar - benar hidup
Nyatanya, segala yang ku dapatkan sekarang
Penuh cerita yang lebih indah dari hasilnya
Atau...apakah aku akan kembali?
Saat mengarungi beberapa wilayah dan negara untuk belajar. Untuk berbagi. Bertemu malaikat kecil untuk belajar kasih sayang.
Kembali melepas siapa kita, apa profesimu, kerja di BUMN kah? atau Swasta kah? Pangkatmu apa?

Sekarang,
Ku lakukan dengan sebaiknya jalan indah ini untukku
Sambil kucari celah untuk mengisi kesepian ini. Aku tahu jawabannya, semoga niat ini kuat
Sekuat tekat dan nekatku dulu :)
Comments