Untuk Sahabatku Yang Kuat, Yang Selalu Sehat : Mega Sekar Larasati
- Cana Paranita
- Sep 22, 2015
- 5 min read

Namanya Mega, Mega Mekar Larasati, begitu kami memanggilnya dulu karena dia sangat subur. Terlebih aku kurus maka dia adalah simbol kemakmuran abadi.
Tapi, dia hanya mau dipanggil MBAK ARTIS. Dulu kita semua tertawa dengan julukannya itu, tapi dia bangga. Dia hanya mau menoleh jika dipanggil MBAK ARTIS. Konyol tapi ternyata itu memang mimpi besarnya.
Aku masih ingat kami ini selalu berenam, kujelaskan singkat satu-satu makhluk aneh dan tidak tahu malu ini :
1. Amelia Putri Anggadhini , kami memanggilnya Tutik.

Dia orang paling cuek diantara kami. Dia nggak bisa dandan, dia tomboy tapi laku keras (pacarnya banyak, SMP pacaran, SMA pacaran, kuliah jangan ditanya). Kalau ketawa mirip simpanse kegirangan.
Sialnya otak dia encer walau ga belajar, pinter mirip Pak Daman (hanya dia dan Tuhan yang tahu). Sekarang dia anak kece Bandung yang sedang belajar dan (pacaran) di Institut Telkom Bandung.
Tapi, entah mengapa dia menghilang dalam kesibukan:)
2. Ervyanti Audri Anwar, kami memanggilnya seledri.

Perkenalkan dia Audri, dia yang paling cantik, paling semok dan bikin si Mbak Artis iri hati (aku sedikit sih haha). DIa adalah makhluk dengan tingkat galak dan jutek yang sama denganku. Bedanya, aku berkumis dia berbulu ketek.
Si cantik ini sedang asyik dengan gigi karena dia adalah seorang dokter gigi haha.Terakhir kulihat dia lumayan kurusan tapi masih kurus aku. Terakhir berjumpa juga dia bawa 4 gadget mulai HP sampai Tabletnya ke KFC buat nukerin gocengan. Bener kan...memang sudah copot malu kami (haha).
Buat audri, dia juga menghilang. Mungkin dia sibuk, mungkin dia mau nikah. :)

Gartina Eriska Sukma, atau Tipuk. Entah apa itu Tipuk. Dipikiranku dulu dia penjual pupuk (timbunan pupuk=tipuk)
Dia yang paling imut-imut dan cibi cibi diantara dua makhluk sebelumnya. Sekarang dia bermetamorfosis sangat manis. Walau kecil dan pricil dia adalah mahasiswi Teknik Elektro.
Satu lagi soal Tipuk, dia pernah menjadi korban pertengkaran di kumpulan kami. Si mantan pacar pernah secara tidak sengaja didorong dan masuk ke selokan. Tolong maafkan kami, jujur kami (aku dan mega) tidak menyangka dia masuk selokan :D huahaha. Tipuk sampai sekarang tidak menghilang, masih bersama walau tidak selalu :)

Salam Suhu, ini dia masternya master. Kumala Nindya Pramono atau Neli (Nenek Lincah).
Semua tahu kelincahannya, semua pun bergoyang :D.
Kenapa Suhu ? Dia paling pintar diantara kami. Kami selalu bertaruh untuk ranking kelas atau nilai per mata pelajaran saat SMP dan sialnya dia selalu menang. Dia tertawa terkekeh-kekeh dan aku ingin mencekiknya (per anak membayar 5000 ke neli, sial).
Saat ini dia memiliki dua gelar, dua kepala, dua sayap (emang apaan?) yang pasti gelarnya panjang di belakang namanya.
Dialah wanita terpolos, ter alim, ter istiqomah diantara kami. Jika neli datang semua terenyuh. Kini dia berada di ibukota dan sebentar lagi akan dipinang oleh lelaki idaman lulusan STAN. Indahnya langit teduh..
Last.... ini dia bintangnya , artisnya dan gejora dunia

Nama beken adalah Mbak Artis, kalau formal dipanggil Mega. Kalau lapar makan segalanya
Seperti yang sudah kubilang bahwa dia hanya ingin dipanggil Mbak Artis (Saat SMP), itu bukanlah bualan. Mimpi terbesarnya memang menjadi artis hijabers dan model iklan.
Itu konyol tapi nyata. Dulu kita tertawa tapi aku kini kagus luar biasa. Dia tahu apa cita-citanya sedari dia SMP
Tingkahnya memang seperti artis, dari sudut ruang debu sekolah sampai pak bon didepan SMP pun tahu siapa dia, tahu hebohnya dia.
Hidupnya selalu tertawa dan sedikit gila sampai semuanya berubah.
Aku masih ingat saat itu, kelas 2 SMP kenaikan kelas 3, pihak sekolah mengadakan liburan ke Pulau Bali bersama. Semua riang dan gembira, kami sangat antusias memilih teman yang cocok agar bisa satu bis dan sekamar, ya seperti itulah jaman SMP. Begitu juga Mega, yang masih ramai memberi lelucon dikelas
Hingga beberapa minggu sebelum keberangkatan ada musibah yang harus menimpa salah satu sahabatku, Mega. Dunia seakan terbalik dengan mudahnya pada hari itu. Kami yang selalu hidup dalam dunia tawa dan canda ternyata sangat bodoh menyadari Mega dalam kondisi yang tidak baik. Karena dia yang paling absurd diantara kami, untuk percaya dia sakit saja kami masih tertawa tidak merespon.
Ternyata, kami keterlaluan.
Baru setelah itu kami sadar, Mega berubah. Mana Mega yang selalu datang tiap hari dan menghina diriku yang tak kunjung gemuk ? yang dikeluarkan dari kelas gara-gara melakukan tindakan yang tidak diduga kepada guru ? yang tiba-tiba makan pisang didepan kelas padahal hanya akting? yang pernah malu-malu mengungkapkan cintanya ? Kini hilang.
Sampai sekarang saja, aku masih tidak percaya. Bahwa Mega berbeda dengan kami. Dia harus melewati beberapa puluh harinya di rumah sakit, dia harus menahan sakit bertahun-tahun, dia mungkin menangis dalam tidur. Dia mungkin sering merasa sendiri walau sebenarnya banyak yang peduli. Dia harus merasakan patah hati karena kondisi kesehatannya. Tapi, lihatlah dia, jika kami bertemu dia akan kembali tertawa dan mengejekku.

Setiap kami bertemu satu sama lain (dengan tutik, audri, kumal, tipuk dan mega) kami selalu berkata "Ya Allah jek urip ae" (Masih hidup aja). Dan kami tertawa sambil mendorong satu sama lain.
Begitupun dengan Mega, aku sangat gak bisa harus bersedih di depannya. Jujur sudah 3x aku harus mengangis tiap dia cerita rasa sakit yang dideritanya walau sekedar lewat WA atau BBM.
Tapi ketika aku menjenguknya, aku harus tertawa melihatnya, aku harus mengejeknya dan kubiarkan dia mengejek diriku sampai dia puas. Buat dia, tertawanya adalah obat. Kehadiran kami adalah penawar sakitnya.
Diantara seluruh sahabat yang ada dihidupku, dia adalah wanita terkuat yang pernah kutemui. Bukan berarti sahabatku yang lain tidaklah kuat, tapi jika kita tahu bagaimana perjuangannya... semua pasti setuju padaku.
Setiap aku kerumah Mega, aku melihat banyak foto manisnya terpampang di berbagai sudut ruang rumahnya. Aku melihat kamarnya yang didesain manis pink hello kitty seperti hatinya yang banci-banci cibi-cibi. Aksesoris mobilnya yang serba memanjakan Mega. Aku merasakan cinta luar biasa kedua orang tua nya dicurahkan untuk sahabatku itu.
Kupandangi foto-fotonya yang tersenyum seakan tanpa beban, meluap rasa bersalahku yang meninggalkan dia di Kota Salatiga dengan rasa sakit di tubuhnya. Aku masih ingat jika BBM dengan dia di hari ini, bisa-bisa saja dia menghilang entah kemana dalam waktu berhari-hari.
Aku diam, aku paham. Dia pasti sedang berjuang. Kadang aku merasa benci dengan diriku sendiri saat dia mengeluh ingin kami sahabatnya menjenguknya. Namun tak satu pun kami datang. Aku jauh, aku di kota yang berbeda.
Mega jarang mengeluh, dia lebih sering bercerita tantang mimpinya, tentang bagaimana masa depannya. Walau kadang di akhir kata dia menyelipkan kata-kata yang sedih di hatiku. Tapi aku sangat percaya dia akan 100 persen sembuh. Dia akan kembali lari-lari di Lapangan mengejar siapa yang mencari masalah dengannya, dia kan kembali jalan dengan gaya khasnya sembari mengemik aneka jajan ditangannya, dia akan kembali menceritakan hal-hal gila dan tidak penting lainnya.
Satu hal yang ingin aku katakan pada Mega Mekar, kamu itu cantik. Sialnya ini adalah pengakuan pertamaku sebagai sahabatmu, karena kita anti memuji satu sama lain. Tapi ini adalah pengakuan terdalamku. Dan kedua, aku selalu mendoakanmu dan mengharap segala kabar menyenangkan darimu. Aku akan menjadi orang pertama yang datang untuk mengejekmu saat di hari pernikahanmu. Aku yang akan mengomentari segala bedakmu yang terlalu tebal atau rokmu yang terlalu ketat. Aku selalu mendukungmu.
Dan pada ceritaku yang terlalu panjang ini, pada bagian akhir....aku ingin kamu tahu bahwa aku sangat peduli padamu. Maaf jika telat memberikan semangat karena aku mempersiapkannya. Dibantu dengan teman dan sahabatku yang terbaik di Kota Malang. Mereka semua juga mendukungmu

Untuk siapapun yang mengatakan bahwa semua terlambat, atau berakhir. Semua itu bohong, Jika kamu bahagia dan tertawa. Jika kamu mengingat mereka yang menyayangimu.... semua akan berlanjut.

Percayalah dibalik segala kesedihan dalam jiwa, kesepian dalam hati, kesakitan dalam raga, Ada mereka yang berdoa hanya untukmu. Ada mereka yang menanti kabar suksesmu meraih dunia di tanganmu.

Ceritakan pada sahabatmu segala keluh kesahmu. Kami akan menggenggam tanganmu erat walau dari kejauhan yang dibalut doa
Terimakasih kepada :
Alvis Yudawanto
Chandra Andika
Mirry Y. Pasaribu
Dita Octa
Evellyn Jessica
Disca Deviana
Muhammad Hijrah
Novi Riana
Kevin
Saffira
Elinna
Emmelia Doloksaribu
SIlvy
Adim Indilla
Comments